Jumat, 15 Desember 2017

Jaringan Listrik Untuk Internet

Anda tentu sudah tidak asing, dan sering menggunakan internet. Sedikit penjelasan tentang internet, adalah bahwa internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama. Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protocol standar yaitu Transmision Control Protocol dan internet Protocol yang lebih dikenal sebagai TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data. Menilik dari sejarahnya, internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET, singkatan dari Advanced Research Project Agency Network, di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP. Perlu diketahui tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

            Dalam perkembangannya, internet menjadi pusat perhatian, dan ujung tombak dari kehidupan orang – orang di dunia. Dan banyak teknologi baru juga yang berkembang. Salah satunya adalah jaringan listrik untuk internet. Salah satunya menggunakan kabel listrik. Jika selama ini yang kita tahu kabel listrik hanya digunakan untuk menghidupkan lampu, televisi atau perangkat elektrik lainnya, tapi kini kabel listrik bisa digunakan untuk menelpon maupun browsing internet. Adalah teknologi PLC (power line communication) yang berhasil menggabungkan teknologi akses data berbasis IP dengan jaringan listrik. Saat ini PT Indonesia Comnet Plus atau Icon+, salah satu anak perusahaan PLN, telah mengembangkan teknologi ini. Internet via Kabel Listrik bukanlah merupakan sebuah teknologi yang baru. Teknologi ini digadang gadang sebagai salah satu alternatif jaringan internet murah dengan kecepatan tinggi. Sinyal-sinyal data dalam bentuk digital yang biasanya melalui jaringan kabel telepon, jaringan  fiber optic ataupun wireless (menggunakan jaringan udara), ternyata dapat diaplikasikan dengan menggunakan jaringan kabel listrik,  kabel listrik yang sama untuk membawa arus listrik ke rumah rumah. Teknologi Internet via Kabel Listrik disebut teknologi Power Line Communication (PLC),  Untuk melihat skema dan cara kerja sistem internet via kabel listirk  dapat di lihat di berbagai situs yang membahas teknologi PLC. 

Teknologi jaringan listrik untuk internet ini pertama kali dikembangkan oleh Dr. Paul Brown yang bekerja di Norweb (anak Perusahaan United Utilities PLC, London). Pada tahun 1991, Dr. Brown ditunjuk untuk memimpin grup riset kecil pada Open University di Inggris untuk menyelidiki kelayakan telekomunikasi melalui kabel listrik. Dia menemukan bahwa di masa lalu banyak insinyur yang telah berjuang dengan ide-ide yang sama tetapi gagal karena noise. Setiap kali listrik dinyalakan, sejumlah besar gelombang disturbansi listrik melewati kabel dan mengubah setiap transmisi data secara simultan. Dr. Brown dan rekan-rekan tim risetnya menemukan suatu ide menggunakan sinyal-sinyal pada frekuensi tinggi diatas frekuensi yang secara potensial mengubah noise. Meskipun begitu, hal ini juga ada masalahnya. Sinyal-sinyal frekuensi tinggi tidak mampu berjalan cukup jauh dan gaung atau pantulan dalam sistem dapat secara efektif menenggelamkan sinyal-sinyal itu. Tim riset memutuskan untuk menggunakan lebih dari satu frekuensi dan mengirim data dalam bentuk paket-paket diskrit yang dipandu oleh beberapa bentuk sistem pensinyalan. Pengujian dan penyempurnaan sistem ini dihasilkan pada uji coba proyek pilot dimana sekolah-sekolah dasar di Manchester telah mempunyai sambungan Internet dengan laju 1 Mbps, hampir 10 kali lebih cepat dari sambungan-sambungan ISDN yang telah ada.

Proses pengiriman data melalui arus AC
·         Arus listrik yang mengalir menghasilkan arus dan noise. Noise inilah yang dimanfaatkan oleh Teknologi PLC untuk menghantarkan sinyal suara dan data.
·         Pengiriman data melalui kabel setrum ini dilakukan dengan menumpangkan sinyal komunikasi yang berisi data di bawah frekuensi aliran listrik (menggunakan PLC).
·         Proses penumpangan sinyal data ini membutuhkan frekuensi gelombang skala rendah.
·         Data mengalir melalui kabel fiber optik tegangan tinggi.
·         Sinyal data tadi masuk ke ISP milik Icon+ dan dari sini, data mulai ditumpangkan ke dalam aliran listrik tegangan menengah, lalu dibagi dalam dua jalur yaitu via kabel fiber optik dan kabel tegangan tinggi.
·         Data yang menumpang terlebih dahulu masuk ke dalam gardu distribusi listrik, untuk mengubah tegangan listriknya – dari tegangan menengah ke tegangan listrik rendah.

Secara teoritis, kabel jaringan listik memang bisa digunakan untuk membawa “paket data” seperti halnya kabel telefon dan kaber fiber optic yang lazim digunakan untuk koneksi internet. dan pengaplikasiannya untuk koneksi internet disebut BPL (Broadband Over Power Lines). koneksi internet ini (BPL) menggunakan carrier yang bermain pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik bertegangan AC. Kalau dianalogikan, ibaratnya di dalem kabel listrik yang bisa membuat Kita kesetrum, itu bisa disusupin paket data dan bahkan suara dalam gelombang arus listrik AC yang frekuensinya lebih rendah dibandingkan gelombang listrik AC-nya sendiri. Ibaratnya dalam satu kabel seolah-olah ada dua kabel yang berbeda, satu ada setrumnya, satu lagi buat koneksi internet. Secara prinsip, pengiriman data melalui kabel setrum ini dilakukan dengan menumpangkan sinyal komunikasi yang berisi data di bawah frekuensi aliran listrik. Proses penumpangan sinyal data ini membutuhkan frekuensi gelombang skala rendah, 1-50 MHz. Data mengalir melalui kabel fiber optik tegangan tinggi. Kemudian di awal proses, sinyal sinyal data tadi masuk ke ISP milik Icon+. Dari sini, data mulai ditumpangkan ke dalam aliran listrik tegangan menengah, lalu dibagi dalam dua jalur: via kabel fiber optik dan kabel tegangan tinggi. Data yang menumpang tadi terlebih dahulu masuk ke dalam gardu distribusi listrik, untuk mengubah tegangan listriknya – dari tegangan menengah ke tegangan listrik rendah. Dengan PLC, sinyal telekomunikasi (data, gambar, voice) dapat ditumpangkan atau diinjeksikan kejaringan listrik tegangan rendah (1-30 MHZ) dari jaringan data eksternal. Analoginya, arus listrik mengalir seperti air laut yang menghasilkan gelombang dan buih. Gelombang adalah arusnya, sedangkan buih berupa noisenya. Noise inilah yang dimanfaatkan oleh Teknologi PLC untuk menghantarkan sinyal suara dan data.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar